Sunday, December 18, 2011

HIDUP YANG DIBERKATI

 “Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28).
Pernahkah kita merasa hidup ini sangat berat? Segala sesuatu seperti berjalan ditempat, Tembok masalah menghimpit kita, ada dan ada lagi masalah yang muncul. Dunia begitu gelap, begitu tidak bersahabat dengan kita. Harapan dan asa memang datang tapi segera menghilang lagi, berulang dan berulang lagi. Kekuatiran menjadi salah satu teman terbaik saat itu. Sungguh sangat mendera iman kita, sungguh menguji iman kita saat itu. Tetapi akankah semua itu sanggup memisahkan kita dari kasih Kristus? Jawaban nya sangat tergantung dari kualitas iman kita. Sanggupkah kita berani percaya 100 % akan KUASA Kristus ?
Iman tidak tumbuh dalam waktu yang singkat, iman perlu mengalami ujian, dan pastinya ada harga yang harus dibayar, tetapi iman yang kokoh menghasilkan sebuah harapan dan harapan tersebut tidak pernah mengecewakan. Mengalir dan ikut dalam proses yang dikerjakan Tuhan. Tidak ada satupun kejadian di muka bumi ini yang terlepas dari mata TUHAN, Dia mengijinkan masalah terjadi dan Dia pula yang memberikan jalan keluar yang penuh kemenangan.(...tetapi kelepasan yang Kuberikan akan tetap untuk selama-lamanya, dan keselamatan yang dari pada-Ku tidak akan berakhir (Yesaya 51:6)
Yang perlu kita sadari adalah bahmwa masalah timbul selalu disebabkan karena hasil dari sebuah bahkan lebih dari sebuah kesalahan. Kadang kita melakukan kesalahan untuk sebuah ambisi yang keliru, Kesalahan akan menjadi alasan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih, dan dengan pemahaman yang salah akan arti Kasih Tuhan, kita melakukan kesalahan dengan sengaja untuk nantinya berharap memperoleh pertolongan dari TUHAN. Tetapi percayalah bahwa TUHAN tidak pernah berkenan kompromi dengan kesalahan/ dosa. Jangan pernah memahami dan menggunakan iman kita dengan cara yang salah. Sadarilah dan mohon pengampunan kepada TUHAN. Niscaya Tuhan akan mengampuni kita dan melepaskan kita dari setiap masalah yang menyergap kita.
“Siapa yang mengampuni seperti Dia? Atau yang kasih karunianya cuma-cuma dan berlimpah?” Kasih karuni Tuhan siap mengampuni anda dan saya.  Dengarkan kata Nabi Yesaya: “Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya” (Yesaya,55:6, 7). Dan “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh. 1:9). Tidak peduli betapa beratnya dosamu. Tuhan mengampuninya. Akui dosamu dihadapanNya, dan terima anugrah pengampunanNya.

Desember 2011 
"SENANTIASA HIDUP BERKENAN DIHADAPAN TUHAN"

ARTI NATAL

NATAL, APAKAH ARTINYA? 

LUKAS 2 : 12 “Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Tanda yang sangat jelas mengenai kesederhanaan yang menuntun kita kepada keselamatan kekal. Sudahkah kita mengerti dan menemukan arti sederhana? Nyata bahwa Tuhan memilih orang "kecil" untuk memberitakan Kabar Sukacita; Tuhan berkenan memberitakan kepada kaum kecil yakni “gembala domba” ketika menjelang kelahiran Tuhan Yesus? Apa yang menjadi pertimbangan Tuhan melakukan seperti itu? Ada banyak konotasi yang dapat disampaikan berkaitan dengan hal tersebut, diantaranya dan yang paling penting adalah bahwa SIKAP PATUH dan TIDAK NEKO-NEKO yang dikehendaki TUHAN dalam memberitakan kelahiran sang JURU SELAMAT. Kenapa TUHAN tidak memberitakan kepada para bangsawan? Pembesar? Bahkan Raja? Alkitab mencatat dengan jelas bahwa orang-orang yang merasa “lebih” akan sangat sulit menerima berita yang nantinya akan mengancam eksistensi nya sebagai orang yang selama ini di anggap “lebih” oleh dunia. Bagaimana iri dan dengki nya seorang Herodes ketika mendengar ada seseorang yang akan lahir dan akan mengancam eksistensi nya. Membabi buta, dan melakukan hal yang sangat kejam.
(“Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,” 1 Kor.1:27)
Hal ini sebenarnya tercermin juga didalam kehidupan bergereja kita. Begitu banyak manusia Kristen yang hanya karena memiliki sedikit kemampuan dibandingkan dengan yang lain nya, menjadi sangat dominan. Berbagai manuver dilakukan agar tetap dianggap eksis, walaupun tindakan nya sering kali menyebabkan sesama nya “terluka” dan biasanya tindakan nya hanya “omong belaka” alias NATO (No Action Talk Only). Jangankan menyumbangkan sedikit hartanya untuk sesamanya, menyumbangkan tenaganyapun sangat jarang dilakukan. Yang jelas mau nya hanya ingin tampil, dilihat orang lain agar kelihatan paling OKE, paling bisa melayani, paling bisa mengatur. Contoh yang nyata adalah terjadi pada kegiatan latihan Paduan Suara Gereja, pada saat latihan sangat jarang muncul, tetapi begitu tampil mereka muncul dengan tidak merasa bersalah. “Lagunya gampang, koq.” Alasan nya ringan, Lebih celakanya lagi dan mereka bisa-bisanya mengatakan: “Paduan Suara Tidak akan jalan, kalau tidak ada aku!” Sungguh, hatinya sudah dipenuhi dengan iblis. Didalam kepanitian perayaan Natal pun, orang-orang tersebut tetap saja mengedepankan Ego nya, lihatlah dan perhatikan mereka hanya diam, kalaupun toh mereka angkat bicara, mereka hanya bicara yang tidak jelas, tetapi lihatlah dan perhatikanlah orang-orang berhati tulus yang mau bekerja, tidak kenal lelah siang dan malam, berjibaku memikirkan, membicarakan, sekaligus melakukan pekerjaan untuk supaya kegiatan Natal bejalan dengan baik. Kesaksian pelayanan mereka sungguh menyenangkan hati TUHAN. Disetiap kesempatan yang ada, mereka hanya menginginkan agar Perayaan Natal berjalan sesempurna mungkin. Kerendahan hati sungguh terpancar didalam upaya penggalangan di setiap sumber daya yang ada. Kemudian, siapakah kita ini? Bukan kah kita ini hanya hamba? Kemudian apa yang membuat kita sombong? Apa yang kita jadikan modal untuk sombong? Kekayaan kita? Jabatan kita? Talenta menyanyi kita? Atau hanya kepandaian kita dalam hal berbicara? Pada hari ini kita kembali diingatkan oleh Bpk. Pdt. Gidyon M.Th (Kebaktian pagi, 18 Desember 2011, GKI Gresik) bahwa sepantasnyalah sebagai kaum pengikut Kristus kita di “sarankan” untuk tidak mengedepankan EGO kita. Ego adalah jelas berhubungan erat dengan kemauan kita sendiri yang cenderung negative. Sak karepe dewe adalah pola hidup yang sangat di sukai oleh Iblis, merusak tatanan hidup kristiani adalah hasil dari sebuah hidup yang sak kerepe dewe. Merasa mampu, merasa memiliki talenta yang lebih, merasa tidak butuh orang lain, dan mungkin merasa tidak mampu merubah hati menjadi murah hati didalam membantu sesama nya dengan nyata dari sesuatu yang telah diberikan Tuhan adalah beberapa hal yang berkaitan dengan munculnya kesombongan didalam setiap manusia. Sadar atau tidak kehidupan Kristiani sekarang ini tidak lebih dari hanya sebuah symbol. Datang kebaktian minggu di Gereja hanyalah sebuah rutinitas bahkan hanya untuk sebuah pamer, BUKAN merupakan sebuah kebutuhan yang mendalam akan pentingnya BELAJAR MEMAHAMI Firman Tuhan..! Pertanyaan buat kita sebagai umat TUHAN adalah: “Benarkah kita ini kaum nya KRISTUS?” 
SELAMAT MENYAMBUT NATAL 2011 
Ref:     • Kotbah Minggu 18 Des 2011- Bpk. Pdt. Gydion M.Th 
            • Bpk. Pnt. Horas Siburian