Misi Kedatangan Tuhan ke dunia

Tuhan sendiri melalui Yesus Kristus perlu datang ke dunia ini untuk hanya untuk supaya manusia yang percaya kepada NYA, tidak binasa melainkan memperoleh kehidupan yang kekal. Dengan dasar apa Tuhan (yang memiliki isi dunia ini) berkenan datang mendekati kita? Hanya dengan motivasi Kasih Nya yang sangat besar. (Yohanes 3:16) - "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Lalu, bagaimana respon kita? Kita yang sudah menjadi Kristen, tentunya bukan Kristen KTP, bukan kristen bayi, tetapi yang saya maksudkan adalah Kristen yang sudah dewasa, yang diharapkan mengerti benar akan kebenaran Firman yang di sabdakan sendiri oleh Tuhan, ketika DIA berada ditengah-tengah manusia. Kristus berkata, "Aku datang supaya mereka beroleh hidup, dan memperolehinya dalam segala kelimpahan." (hidup yang bererti dan penuh kebahagiaan) Yohanes 10:10b 
Dari kedua Firman Tuhan ini jelas bahwa hanya oleh karena kemauan Tuhan sendiri, Tuhan ingin manusia beroleh kesejahteraan, oleh karena itu adalah munafik jika menganggap bahwa segala sesuatu yang kita peroleh menjadi simbol kesombongan untuk merendahkan orang lain, untuk memojokan orang lain, bahkan untuk mengasingkan orang lain, sehingga kita memiliki perkumpulan khusus, yakni perkumpulan yang terdiri dari orang-orang kaya/ berada, lebih celakanya, tradisi tersebut diteruskan didalam kehidupan bergereja, dalam struktur pelayanan yang menggunakan istilah komisi untuk memilah serta membagi fungsi pelayanan, disinilah terdapat istilah Komisi Elite, pengurus inti dan anggota nya kebanyakan orang wah, bermobil semua, dan sepertinya memang diatur demikian, kalaupun toh ada yang kurang mampu sempat masuk didalam kepengurusan komisi, ya orang itu lah yang akan bekerja paling keras, mengerjakan segala sesuatu nya, dan yang lain nya hanya ngomong, memberikan instruksi, tetapi soal tampil di mimbar gereja, ingin nya nomor satu, bahkan yang parah, mau tampil tetapi tidak mengerti harus melakukan apa.
Mereka tidak sadar bahwa hanya oleh Kasih karunia Nya kita bisa memiliki harta benda,
"Sabab anggonmu padha kapitulungan rahayu iku saka sih rahmat marga pracaya lan iku dudu wohing pambudidayamu, nanging peparinge Gusti Allah, iku dudu wohing panggawemu: Aja ana wong kang gumunggung". (Efesus 2:8-9)
dan mereka belum sadar juga bahwa kalau mereka mati, mereka tidak akan membawa apa-apa.
Paulus berkata, “kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia, dan kita tidak dapat membawa sesuatu keluar darinya” (1Tim.6:7).
Ayub berkata, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamya” (Ayub 1:21)