Thursday, August 12, 2010

Melihat dengan iman Posted on Kamis, 12 Agustus, 2010 by saat teduh


Baca: Mazmur 126
Jika kita memfokuskan seluruh perhatian kita kepada Allah yang benar, maka kita tidak akan pernah kehabisan alasan  untuk bersyukur dan berharap. Mazmur ziarah ini terbagi menjadi dua: refleksi atas kepulangan bangsa Israel ke  negerinya dan permohonan agar Tuhan memulihkan juga keadaan alam mereka sehingga mereka dapat kembali hidup makmur.
“Hidup ini tidak adil!” begitu keluhan yang kadang terbit di hati kita, disadari maupun tidak. “Kenapa orang beriman  hidupnya susah? Kenapa orang baik dihukum Tuhan lebih keras daripada mereka yang jelas-jelas jahat, tetapi bisa  terus berkubang di dalam kejahatan mereka?” Ada begitu banyak pertanyaan dalam benak kita. Begitu banyak hingga  bagaikan kabut tebal yang menutupi pandangan kita ke depan.
Iman bagaikan laser yang bisa menembus tebalnya kabut ketidakjelasan hidup hingga kita dapat melihat kebaikan Tuhan. Setelah puluhan tahun di pembuangan, ketika Tuhan akhirnya membawa bangsa Israel kembali ke negeri  mereka, mereka masih bisa melihat betapa besarnya karya Tuhan melalui terbuang dan kembalinya mereka. Mereka  ternganga, terlonjak-lonjak kegirangan, dan mengembalikan segala hormat, pujian, dan syukur mereka kepada Tuhan.
Ketika menemukan bahwa negeri mereka dalam keadaan yang merana, mereka datang kepada Tuhan meminta  pemulihan. Mereka percaya bahwa kalau Tuhan yang memulihkan, maka padang gurun pun bisa menjadi padang  rumput. Karena itu mereka tidak duduk diam. Sambil memohon dan meratap mereka tetap melakukan bagian mereka,  yaitu menyiangi tanah, menabur benih, dan menyiapkan jalan bagi pekerjaan Tuhan.
Kondisi hidup yang bangsa Israel hadapi tidak serta-merta membuat orang bersyukur dan berharap. Dibutuhkan iman yang sejati untuk bersyukur dan berharap dalam segala keadaan. Cukup tangguhkah iman Anda untuk melihat Tuhan menembus kegelapan kabut yang menyelubungi kehidupan?
Dikutip dari Santapan Harian. Hak Cipta : Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab. Isi Santapan Harian lainnya seperti pengantar kitab, artikel ringkas, sisipan, dlsb. dapat diperoleh dengan membeli buku Santapan Harian dari Yayasan PPA: Jl. Pintu Air Raya No 7 Blok C4, Jakarta 10710, ph:3442461-2; 3519742-3; Fax: 344972; email:ppa@ppa.or.id. Informasi lengkap : PPA di: http://www.ppa.or.id

Mengakui atau Menyangkal Kristus

Posted on Kamis, 12 Agustus, 2010 by saat teduh
- Diambil dari Renungan Gereja Kristen Yesus Jemaat Green Ville -
Bacaan Alkitab hari ini: Matius 10
Akuilah Yesus dalam seluruh aspek hidupmu, karena dialah yang berkuasa dan yang memelihara hidupmu.
Sangat mudah sekali bagi orang percaya untuk mengakui Yesus saat berada di gereja atau persekutuan. Akan tetapi, tidak mudah melakukan hal itu saat kita berada di tengah masyarakat umum. Petrus adalah murid Tuhan Yesus yang pernah menyatakan bahwa dia rela mati bagi Tuhan Yesus. Selang beberapa jam kemudian, ternyata dia menyangkal Tuhan Yesus sampai tiga kali.
Mungkin kita berpikir bahwa kita bukan Petrus dan kita lebih baik dari Petrus. Marilah kita menguji diri kita melalui tiga pertanyaan. Pertama, apa kah kita berani atau malu menceritakan tentang Tuhan Yesus kepada orang lain? Saat pembicaraan kita dengan seseorang terkait dengan masalah iman dan kepercayaan kepada Kristus, apakah kita memakai kesempatan itu un tuk bersaksi atau kita segera mengalihkan pembicaraan kepada hal lain? Kedua, apakah kita menyatakan prinsip kebenaran Kristus dalam usaha dan pekerjaan kita tanpa kompromi? Mudah bagi kita untuk berbicara tentang menerapkan kebenaran Kristus dalam hidup orang lain, tetapi tidak mudah menerapkannya dalam usaha dan pekerjaan kita sendiri, apalagi bila ber­hubungan dengan uang dalam jumlah besar! Ketiga, apakah kita merasa puas dan bangga terhadap prestasi, kepandaian, kekayaan, dan kesuksesan yang telah kita raih, dan kita beranggapan bahwa semua keberhasilan kita itu disebabkan karena kekuatan dan kehebatan diri kita sendiri? Apakah kita sering lupa bahwa semua yang telah kita capai itu merupakan anugerah dari Tuhan Yesus Kristus? Ujilah diri Anda dengan merenungkan ketiga pertanya an di atas! Amin! [MW]

Matius 10:32-33
“Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga. ”
"RASAKAN DAN LIHATLAH BETAPA TUHAN ITU SANGAT BAIK"